Menko Perekonomian Hatta Rajasa minta kepada Menteri BUMN Mustafa Abubakar untuk menjelaskan setransparan mungkin dan tidak boleh ada yang ditutup-tutupi soal penawaran saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel (KS).
"Saya sudah minta kepada Menteri BUMN untuk menjelaskan setransparan mungkin dan tidak boleh ada sesuatu yang tidak jelas bagi masyarakat," kata Menko Hatta kepada pers, di Istana Wapres Jakarta, Rabu.
Hal tersebut dikemukakan usai dirinya mengikuti rapat pembahasan gas yang dipimpin Wapres Boediono dan diikuti antara lain oleh Menkeu Agus Martowardojo, Menperin MS Hidayat, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, serta Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan.
Hatta mengatakan, pemegang bisa menjelaskan secara transparan mengenai harga saham sesungguhnya dan masyarakat memiliki hak untuk mengetahui harga saham sesungguhnya.
Pada prinsipnya, kata Hatta, dirinya sangat setuju penyampaian informasi dilakukan secara transparan dan terbuka sehingga masyarakat memperoleh hal yang jelas dan benar.
"Jelaskan secara transparan dan harus bisa dipertanggungjawabkankan. Saya mendukung kalau memang untuk transparansi," kata Hatta.
Menteri Mustafa Abubakar mengatakan, dirinya siap untuk menjelaskan secara transparan soal masalah yang dihadapi PT Krakatau Steel kepada publik.
"Saya siap untuk menjelaskan secara transparan masalah penawaran saham KS, agar masyarakat bisa mengetahui dengan sesungguhnya," kata Mustafa.
Dalam keterangan tertulis perseroan Senin (1/11) lalu, disebutkan periode penawaran saham akan dilakukan pada 2-4 November 2010 dan pencatatan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010. Bertindak sebagai penjamin emisi saham yakni PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.
Dana dari hasil go public nantinya 35,8 persen akan digunakan untuk mendanai investasi barang modal, dan 24,2 persen untuk meningkatkan modal kerja perseroan. Sekitar 25 persen lagi untuk membiayai pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektar sebagai penyertaan pada proyek pabrik baja terpadu PT Krakatau-POSCO.
Sisanya 15 persen lagi untuk meningkatkan penyertaan modal pada anak usaha yaitu KBS dan KDL untuk peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan dan peningkatan kapasitas pembangkit listrik.
Di mata para penjamin emisi (underwriter) saham PT Krakatau Steel harga penawaran saham perdana atau Initial Public Offering/IPO sudah layak, tidak terlalu murah. Direktur Utama Mandiri Securitas Harry M Supoyo, sebelumnya menjelaskan, penawaran harga IPO PT Krakatau Steel sebesar Rp850 per lembar saham itu sudah mencerminkan rasio harga terhadap laba bersih (price to earning ratio/PER) sebesar 9,9 kali berdasarkan proyeksi laba tahun 2010.
Direktur Utama Bahana Sekuritas Eko Yuliantoro menambahkan penetapan harga penawaran pada IPO Krakatau Steel dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal supaya bisa mendorong perkembangan pasar sekunder.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar